Entah sejak kapan, entah siapa yang memulai, entah dari mana asalnya tradisi pakai baju baru di hari lebaran ini. Aku pribadi, dari zaman kiciiiik udah ikut-ikutan tradisi pakai baju baru di hari lebaran, tanpa tau makna sebenarnya. Aku melihat banyak makanan yang dihidangkan, kue-kue dengan toples cantik dipajang, dan pakaian model terbaru dipakai orang-orang di hari lebaran. Susana seperti itulah yang terpatri di alam bawah sadarku mengenai hari lebaran. Tanpa sadar, aku jadi merasa tak akan sempurna hari lebaran, jika tak ada salah satu hal itu.
Pandemi mengubah banyak kebiasaan dan pola pikir masyarakat dunia. Bukan hanya memaksa lebih bersih dan lebih memperhatikan kesehatan, bagi sebagian lapisan masyarakat, pandemi juga memaksa lebih mengencangkan ikat pinggang. Pusat perbelanjaan di tutup, upah dikurangi, gelombang PHK dimana-dimana, pengumpulan donasi berlomba-lomba. Daya beli masyarakat menurun drastis kalau bukan untuk bahan-bahan pokok. Lalu, apakah tahun ini kita tidak akan mendapatkan hari lebaran yang seperti biasanya ?
Mungkin tahun-tahun sebelumnya, kita terlalu fokus menyiapkan hal-hal duniawi dalam menyambut hari lebaran, hingga lupa makna sesungguhnya dari hari raya ini. Mungkin karena itu, kita diberikan lebaran yang berbeda tahun ini, tak lain untuk mengambil pelajaran.
Idul Fitri, memiliki makna: kembali suci. Masyarakat Indonesia memaknai ini dengan saling bermaaf-maafan dan mempererat tali silaturrahim. Tapi lebih dari itu, idul fitri adalah hari kemenangan, perayaan yang penuh syukur pada Allah setelah sebulan penuh menunaikan puasa Ramadan. Tak ada larangan untuk memakai baju baru di dalamnya, tapi sungguh bukan itu satu-satunya nilai hari lebaran. Rasulullah sendiri mensunnahkan kita memakai pakaikan terbaik di hari raya, tak jadi persoalan lama atau baru.
"Hari raya itu bukan bagi orang yang memakai pakaian baru. Akan tetapi hari raya bagi mereka yang takut terhadap hari pembalasan”
- Umar bin Abdul Aziz -
Semoga lebaran tahun ini bisa jadi momentum memaknai lebaran dengan cara yang lebih benar, sehingga generasi selanjutnya pun tak lagi salah arti. Dengan atau tanpa baju baru, hari raya tetap patut disambut penuh suka cita ^^
Post a Comment
Post a Comment