FOLLOW ME
Seeput

Bahas Gong Yoo, Versatile Actor dari Korea Selatan

7 comments

Gong Yoo Versatile Actor

Hari kemarin, nama Gong Yoo masuk dalam 20 besar daftar pencarian trending di mesin pencari Google. Lebih dari 10.000 orang menuliskan namanya di mesin pencari. Rupanya ini berkaitan dengan tanggapan Gong Yoo terhadap 'pernyataan cinta' dari Lisa Blackpink saat ditanya mengenai tipe laki-laki idamannya.

Tentu bukan hanya Lisa Blackpink, banyak perempuan Korea atau penggemar K-Drama yang akan menyebutkan nama Gong Yoo ketika ditanya tipe laki-laki idamannya.

Aktor yang berulang tahun ke 41 pada bulan Juli lalu ini, mempunyai image di mata publik yang sering disebut-sebut sebagai heartthrob. Mendengar namanya disebut saja sudah membuat hati banyak perempuan berdebar.

Lalu, dari mana sebenarnya awal mula kehidupan aktor serba bisa ini? Peran apa saja yang dilakoninya hingga ia menjadi salah satu South Korea's most versatile leading men? Adakah yang masih Gong Yoo harapkan dari kehidupannya sekarang?

As a lifestyle blogger, let's talk about Gong Yoo things and let's learn something from this talk :)

Awal Mula Kehidupan Gong Yoo

Aktor yang sering disebut Ahjussi rasa Oppa oleh para penggemar di Indonesia ini lahir dengan nama Gong Ji Cheol, meski kini lebih dikenal dengan nama panggungnya Gong Yoo. Ia lahir dan tumbuh seperti anak biasa lainnya di Busan, kota terbesar kedua di Korea Selatan setelah Seoul.

Dalam benak Gong Yoo muda, Busan sungguh berbeda dengan Seoul. Di Busan, orang bisa pergi ke laut dengan mudah. Tumbuh dikelilingi laut di Busan membuat Gong Yoo lebih menyukai pantai dan laut daripada pegunungan.

Sebelumnya, Gong Yoo tak pernah bercita-cita menjadi aktor. Jurusan pendidikan yang ia pilih saat kuliah di Universitas Kyunghee juga bukanlah karena ia ingin menjadi aktor.

Tapi setelah berhasil masuk ke jurusan itu, bermain dan belajar dengan teman-teman yang bermimpi untuk menjadi aktor, Gong Yoo pun mulai tertarik dengan seni peran.

Spectrum Acting Gong Yoo

Gong Yoo debut sebagai aktor di drama School 4 pada tahun 2001, hampir 2 dekade yang lalu. Setelah itu, Gong Yoo aktif mengambil peran di berbagai drama meskipun untuk peran-peran kecil.

Dari banyak perannya, ada beberapa peran yang mempunyai andil besar dalam melambungkan namanya. Tak hanya dikenal di Korea Selatan, beberapa peran mengantarkan Gong Yoo ke dunia internasional.

Coffee Prince (2007)

Di drama ini, Gong Yoo berperan sebagai Choi Han Kyul, cucu dari keluarga konglomerat. Ia menjalankan bisnis kedai kopi di mana semua pegawainya adalah laki-laki. Oleh karena itu, kedai kopi tersebut dinamai Coffee Prince.

Bertolak belakang dengan Choi Han Kyul, tokoh Eun Chan yang diperankan oleh aktris Yoon Eun Hye adalah perempuan pekerja keras yang menjadi tulang punggung keluarga sejak ayahnya meninggal dunia. Eun Chan melakukan banyak pekerjaan part time demi menghidupi keluarganya.

Eun Chan kemudian rela menyamar menjadi laki-laki agar bisa bekerja di kedai Coffee Prince. Di sinilah Han Kyul dan Eun Chan pertama kali bertemu. Meski pada awalnya Han Kyul sering memarahi Eun Chan, tapi semakin lama ada perasaan yang tak bisa Han Kyul kendalikan.

Han Kyul gelisah dan mulai mengira dirinya tak normal karena menyukai Eun Chan yang ia ketahui sebagai seorang laki-laki. Kisah komedi-romantis antara Han Kyul dan Eun Chan kemudian berlanjut sepanjang 17 episode dilengkapi penampilan aktor kenamaan lainnya seperti Lee Sun Kyun, Kim Jae Wook, Kim Dong Wook, dan lain-lain.

Silenced (2011)

Gong Yoo as In Ho
Sumber: IDN Times

Dikenal dengan judul lain Dogani, film ini diangkat dari sebuah novel karya Gong Ji Young yang berjudul The Crucible. Gong Yoo memerankah tokoh Kang In Ho, seorang guru yang ditugaskan mengajar di sekolah khusus siswa tunarungu.

In Ho bersemangat untuk mengajar, tapi murid-murid di sekolah itu justru menghindarinya. Untungnya In Ho tak menyerah sampai sedikit demi sedikit murid-muridnya mulai membuka diri pada In Ho.

Pada saat inilah In Ho mendapati fakta mencengangkan bahwa murid-muridnya telah mendapati kekerasan fisik bahkan kekerasan seksual selama bertahun-tahun, yang ditutupi pihak sekolah dengan rapi. In Ho berusaha memperjuangkan hak murid-muridnya bersama Seo Yoo Jin, seorang aktivis Hak Asasi Manusia yang diperankan oleh aktris Jung Yu Mi.

Selama 125 menit penayangannya, film ini menceritakan kisah yang sangat menyentuh tentang perjuangan In Ho dan Yoo Jin mengungkapkan kebenaran yang tak mudah, karena ternyata kasus ini melibatkan polisi, jaksa, bahkan komunitas agama setempat.

Setelah film ini rilis, warga Korea tenggelam dalam kemarahan terhadap pelaku-pelaku kekerasan seksual. Kemarahan publik ini membawa Korea untuk menjatuhkan hukuman yang lebih berat pada pelaku kriminal kekerasan seksual terhadap anak dan disabilitas.

Train to Busan (2016)

Film action-horror ini diawali dengan Gong Yoo yang berperan sebagai Seok Woo. Ia adalah seorang manajer keuangan di sebuah perusahaan, sekaligus seorang ayah tunggal sejak bercerai dengan istrinya. Suatu hari, anaknya yang bernama Su An meminta Seok Woo menemaninya naik kereta ke Busan untuk menemui ibunya sebagai hadiah ulang tahun Su An.

Di tempat berbeda, sebuah truk pembawa barang melintasi daerah yang kabarnya mengalami kebocoran virus. Pengendara truk tak melihat ada rusa di tengah jalan sehingga rusa itu mati tertabrak dan berubah menjadi zombie.

Kemudian di kereta yang dinaiki Seok Woo dan Su An, muncul seorang perempuan yang kakinya terluka, berusaha menyerang petugas yang akan menolongnya. Sejak saat itu, perempuan zombie ini menginfeksi para penumpang kereta dengan menyerang dan menggigit mereka.

Adegan-adegan mencekam dan menegangkan terus bermunculan di sepanjang film ini. Seok Woo berusaha melindungi Su An, tapi ia juga diserang dan digigit hingga menjadi zombie. Jerit tangis Su An yang ingin menyelamatkan ayahnya sukses meneruskan perasaan-perasaan emosional pada penonton.

Film ini tayang perdana di ajang bergengsi Festival Film Cannes di Paris dan mencetak rekor sebagai film Korea pertama pada tahun 2016 yang mendapat lebih dari 10 juta penonton. Kesuksesan film ini membuat Gong Yoo dijuluki 'Aktor 10 Juta'.

Goblin (2016)

Gong Yoo in Goblin
Sumber: Pinterest

Tak lama setelah kesuksesan film Train to Busan, Gong Yoo semakin menguatkan kedudukannya sebagai versatile actor dengan mengambil peran utama di drama Goblin. Di drama ini, Gong Yoo berperan sebagai Goblin bernama Kim Shin, makhluk abadi yang punya kekuatan supranatural.

Drama ini juga mendulang kesuksesan dengan kisah cinta Goblin berusia 939 tahun bersama manusia biasa bernama Ji Eun Tak yang diperankan aktris Kim Go Eun. Interaksi kocak antara Goblin dan Malaikat Maut yang diperankan aktor Lee Dong Wook juga mendapat banyak perhatian penonton.

Drama ini mendapat anugerah sebagai Best Drama dari Korea Drama Awards tahun 2017 dan mengantarkan Gong Yoo mendapat penghargaan sebagai Best Actor dari BaekSang Art Awards ke 53 di tahun 2017.

Dari rentetan drama dan film yang sukses itu, adakah yang sudah kamu saksikan? Yang mana peran Gong Yoo favoritmu?

Kalau aku, peran Gong Yoo di drama Goblin ini masih sangat membekas. Tuan Goblin ini diceritakan punya kekuatan yang membuat ia hampir bisa melakukan segalanya. Tapi saat berhadapan dengan Ji Eun Tak, he has no clue. Ia bahkan harus diajari cara menggunakan smartphone dan apa itu app store :D

Kehidupan yang Dirindukan Gong Yoo

Apa yang secara kasat mata akan kamu lihat dari seorang aktor? Famous? Glamorous?

Kesuksesan yang diraih Gong Yoo membuat orang melihatnya sebagai famous celebrity with a glamorous, wonderful life, and lots of money. Tapi, siapa sangka bahwa saat sudah di posisi ini pun, Gong Yoo masih punya kehidupan yang dirindukan, dan kehidupan yang dirindukannya tak seperti kerinduan banyak orang. Dalam sebuah wawancara bersama CNN Talk Asia, Gong Yoo menyebutkan 'kehidupan normal' yang ia rindukan.

"Aku ingin bepergian mencicipi street food tanpa diganggu. Aku ingin pergi berjalan kaki karena sudah lama aku tak bisa melakukannya. Aku merindukan perasaan yang aku rasakan saat berjalan berkeliling dengan bebas di tempat yang ramai orang. Sudah lama sekali sejak terakhir aku berenang di pantai. Aku juga tak bisa pergi berjemur karena orang-orang akan mengambil fotoku", ungkap Gong Yoo dalam wawancara itu.

Bahkan Gong Yoo merindukan saat pergi ke supermarket dengan keranjang belanja. Too ordinary for an extraordinary Gong Yoo, right? :')

Masih ingat film Silenced yang dibahas sebelumnya? Karena mendalami karakternya di film ini, menyaksikan banyak adegan menyakitkan diciptakan, membuat Gong Yoo menderita secara mental bahkan hingga 4 bulan pasca berakhirnya proses produksi film ini.

Masih ingat film Train to Busan dan drama Goblin yang sukses besar hingga membawa nama Gong Yoo dikenal sampai Asia Tenggara bahkan Hollywood? Faktanya, ketenaran ini membuat Gong Yoo dikerumuni paparazzi hingga Gong Yoo membenci kamera. Oleh karena itu, ia tak menggunakan media sosial seperti twitter dan instagram sama sekali.

Masih dalam wawancaranya bersama CNN Talk Asia, Gong Yoo menceritakan pengalamannya saat hendak syuting iklan di Australia. Ia singgah di sebuah restoran, dan saat hendak keluar ia melihat sudah banyak penggemar Asia yang berkumpul di pintu keluar.

Melihat sosok Gong Yoo, para penggemar ini mulai histeris bahkan menarik-narik bajunya. Jika itu kamu, apa yang mungkin kamu lakukan saat ada yang menarik bajumu? Akankah kamu melepaskan tangannya dengan kasar? Atau kamu akan menggunakan popularitas dan kekuasaanmu untuk menyewa pengacara handal?

Itu pasti tak nyaman untuk Gong Yoo. Tapi ia bilang, ia mengerti bahwa para penggemar itu histeris hingga menarik bajunya karena bahagia melihatnya jadi ia tak bisa marah pada mereka.

Pada akhirnya, ia harus menghadapi para penggemar itu dengan wajah tersenyum. "Itu adalah sesuatu yang harus aku tahan saat bekerja sebagai seorang aktor", kata Gong Yoo.

Meski dunianya kini kadang terasa berat dijalani, tapi Gong Yoo tak ingin melarikan diri. Gong Yoo sadar bahwa suatu hari nanti, akan ada saat di mana orang-orang tak mencarinya lagi dan tak penasaran akan dirinya.

Jika ia melarikan diri sekarang, akan ada banyak hati penggemar yang hancur. Penggemar yang selalu mendukungnya selama ini, penggemar yang selalu bersamanya sejak awal mula. Karena mereka, Gong Yoo merasa harus menjadi aktor yang terus berkembang.

If there's something you gain, there's something you can lose.

- Gong Yoo - 


Gong Yoo menyadari bahwa karena popularitaslah seorang Gong Yoo bisa terus ada. Ia sangat berterimakasih pada orang-orang yang membiarkannya begitu saja saat tak sengaja bertemu atau berpapasan dengannya. Tapi ia juga merasa akan menjadi orang yang serakah jika ia dengan sengaja meminta orang mengacuhkannya sementara ia seorang aktor.

Jadi, menurutnya hal yang paling masuk akal adalah membiasakan diri dengan kehidupan aktor, karena mungkin ini akan berlalu dalam 10 tahun ke depan.

For your information, kisah Gong Yoo di atas menghabiskan  lebih dari 1500 kata. So please, don't say there's no lesson from this long long talk! Hahaha..

Bagiku, pelajarannya adalah tentang konsekuensi. Apapun perannya, akan selalu dibersamai dengan konsekuensi. Akan jadi sebuah keserakahan jika seorang pengusaha tak siap merugi. Akan jadi sebuah keserakahan jika seorang pemimpin tak siap bertanggungjawab.

Akan jadi sebuah keserakahan jika jatuh cinta tak siap patah hati. Dan seperti cerita Gong Yoo di atas, akan jadi sebuah keserakahan jika aktor tak siap terekspos, karena itulah konsekuensi ^^

Puput Maulani Mariam
Seorang Sarjana Sains Terapan dari Teknik Telekomunikasi yang mendedikasikan waktunya sebagai istri Reza dan ibu Khalil, dengan entrepreneur sebagai pekerjaan paruh waktunya :)

Related Posts

7 comments

  1. Wihiii mantap sekali closing statementnya kak Puput 👏 peran apapun yang kita ambil memang pasti ada resikonya.

    Dan setiap kali membaca atau mendengar nama Gong Yoo, konsekuensi yang aku terima adalah kenangan menonton Goblin yang udah 3 kali kuulang. Wkwkwkwkwk

    ReplyDelete
  2. Manstap mbak...
    Suka banget pemaparannya...

    Btw, kayanya jarang juga liat gong yoo di variety show ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak, kayanya memang gong yoo lebih picky milih project ya

      Delete
  3. Uwuuuu...
    Daebakkk, ini mah super langkap informasinya :)
    Totalitas ya mba demi si Abang Gong Yoo :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. jujurly sih totalitas demi lulus kelasnya mbak marita hihihi

      Delete

Post a Comment