Personal Branding, Membedakan Dirimu Di Antara Miliaran Warga Dunia - Seeput: See The World from Puput's View

Di dunia profesional, istilah personal branding sering diartikan sebagai cara untuk memasarkan diri sendiri. Kalau aku bilang, personal branding adalah salah satu upaya untuk membedakan diri.

Saat melihat logo buah di bagian belakang ponsel, kamu bisa langsung menebak ponsel itu adalah salah satu produk Apple. Apple berhasil membuat logo perusahaannya sederhana sekaligus ikonik.

Buah apel dalam logonya memiliki daun kecil di bagian atas, dengan detail gigitan di sebelah kanan supaya orang-orang tak salah memahami bahwa itu adalah buah apel, bukan tomat atau ceri.

Begitu juga saat kamu melihat logo centang di perlengkapan-perlengkapan olahraga, kamu akan segera tahu itu berasal dari Nike. Saat kamu melihat bangunan dengan kincir angin besar di atasnya, kamu tahu itu Holland Bakery.

That's branding.

Kemudian, kapanpun dan di manapun kamu melihat siput yang menempel di atas bola dunia, kamu juga akan segera tahu, "Aha, itu Seeput!". That's personal branding, hehehe :D

Nobody says personal branding was easy. Banyak pakar bisnis yang mewanti-wanti personal branding bisa membutuhkan waktu begitu lama.

Kalau begitu, kenapa harus susah payah membangun personal branding? Apa yang bisa didapatkan dengan melakukan personal branding?

Pentingnya Personal Branding

Ada lebih dari 7 miliar manusia di dunia ini dan setidaknya 200 juta dari mereka tinggal di Indonesia. Dari 200 juta orang yang bermukim di Indonesia, berapa banyak yang punya profesi serupa? Tentu bukan hanya hitungan jari tangan ditambah jari kaki.

Jika seseorang tak punya sesuatu yang membedakan dirinya dengan orang lain, bagaimana ia akan dikenal? Jika aku tak membuat diriku berbeda dari puput-puput yang lain, bagaimana orang lain bisa mengingatku? Jika Seeput tak punya sesuatu yang berbeda dengan blog lain, bagaimana orang akan mengenalinya?

Jadi, salah satu benefit yang didapat dengan membangun personal branding adalah dikenal orang lain. Kenapa dikenal orang lain menjadi sesuatu yang penting?

Tentu saja untuk membantu seseorang mencapai tujuannya. Bagi seorang pebisnis, personal branding dilakukan agar semakin banyak orang yang mengetahui bisnisnya, semakin terbuka peluang kerjasama dan investasi.

Bagi seorang public figure, personal branding diperlukan agar semakin banyak orang mengenalnya, makin banyak orang yang ingin tahu tentang dirinya, makin banyak orang yang sependapat dengannya, makin banyak orang yang mendukungnya sehingga membantunya mendulang popularitas.

Bagi blogger, personal branding juga diperlukan agar makin banyak orang yang mengetahui keberadaan dan produktifitas dirinya, membuka peluang besar untuk meningkatkan pageview blognya, membuka kesempatan untuk diajak kolaborasi dengan brand kenamaan, dan makin banyak orang yang bisa merasakan manfaat dari tulisan-tulisannya.

Seperti Apa Puput dan Seeput Ingin Dikenal?

Aku ingin orang mengenal Puput dan Seeput sebagai satu kesatuan. When there is Seeput, there is Puput. Seeput ada karena Puput, dan eksistensi Puput dikukuhkan oleh tulisan-tulisan Seeput.

Sebagai seorang ibu, aku ingin orang lain juga bisa melihat keantusiasanku pada dunia parenting. Selain itu, ada hal-hal yang membuatku selalu berbinar saat melakukannya yaitu menulis buku, membicarakan skincare & make up, dan membuat desain content untuk media sosial atau blog.

Jadi, aku ingin orang mengenalku sebagai blogger yang interest pada parenting, buku, beauty, tulisannya punya gaya bahasa khas, rapi struktur tulisannya dan eye cathing content gambarnya.

Tak sekadar nama, aku ingin orang-orang juga bisa mengenali wajahku meski belum pernah bertemu langsung. Aku ingin nama dan logo Seeput juga terekam jelas di benak orang-orang. 

Ini salah satu alasan blog impianku adalah halaman yang menampilkan header image dalam ukuran besar dan bagian About Me yang memajang foto, hehe.. Karena cita-citaku yang begitu banyak, aku sadar harus kerja keras dalam membangun personal brandingnya :D

Membangun Citra Diri

Kalau kamu sudah setuju personal branding itu sangat penting untuk dilakukan, kamu mungkin mulai bertanya-tanya bagaimana caranya? Darimana harus memulainya?

Membuat Kartu Nama

Menurutku, kartu nama merepresentasikan value diri. Desain kartu nama juga bisa menggambarkan selera, style, dan seberapa besar seseorang mencintai identitasnya. 

Karena aku ingin orang mengenal Puput dan Seeput sebagai satu kesatuan, maka kartu namaku harus duality. Menampilkan dua sisi yang menyorot Puput dan Seeput dalam desain yang senada. Tak ada sisi yang mendominasi apalagi saling bertentangan.

Di bagian depan, aku menunjukkan identitas dan eksistensiku di dunia nyata sebagai seorang ibu, lifestyle blogger dan penulis. Di bagian belakang, logo Seeput ditonjolkan dalam ukuran yang cukup besar dan dilengkapi dengan semua akun yang bisa menghubungkan orang-orang denganku.

Mengoptimasi Media Sosial

Untuk mengoptimalkan personal branding, aku juga memanfaatkan akun-akun media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter.

1. Instagram

Seperti foto profil blog Seeput, aku memakai foto profil yang sama untuk akun Instagram. Aku juga menunjukkan identitasku sebagai seorang blogger, memuat tautan menuju blog Seeput dan membuat sorotan khusus yang menjadi rekam jejakku dalam menulis buku.

Karena aku menyukai kegiatan 'beberes' dan mendesain content, aku suka merapikan feed instagramku dengan style puzzle feed atau zigzag feed. Menurutku, feed instagram yang rapi lebih enak dilihat dan membuat orang lebih betah scrolling down di akun kita, hehehe..

Di Instagram, kamu bisa mengevaluasi strategi brandingmu dari fitur insight. Sebelumnya, pastikan dulu akun Instagrammu sudah dialihkan ke Business Account atau Creator Account ya!

2. Facebook

Sama seperti Instagram dan blog, aku menggunakan foto profil dan foto cover yang sama supaya orang tak salah mengenali akun-akun media sosialku. Di akun Facebook pribadi, aku menampilkan tautan semua akun media sosial dan blogku.

Supaya lebih leluasa membagikan trailer tulisan blog yang disertai link lengkapnya, aku juga membuat Facebook Page dengan identitas yang seragam seperti akun media sosial lainnya. Tujuannya tak lain agar orang yang mengetikkan nama Puput di kolom pencarian Facebook, bisa segera mengenali akunku.

3. Twitter

Tak jauh berbeda seperti akun-akun media sosial lainnya, aku juga memakai foto yang sama di Twitter. Aku memperkenalkan diriku secara singkat sebagai seorang ibu, lifestyle blogger dan penulis di kolom Bio-nya. Tak lupa, aku juga memasang tautan ke halaman blogku.

Meski membangun personal branding membutuhkan waktu yang relatif lama, aku meyakini manfaat yang didapatkan nanti akan membayar semua kerja keras saat ini. Alhamdulillah di kelas Blogspedia Coaching ada kesempatan untuk mengoptimalkan personal branding.

Kalau kamu, sudah sampai mana proses personal brandingnya? If you don't mind, please let me know, bagaimana selama ini kamu melihat dan mengingat Seeput? ^^