Pernahkah terpikir untuk membuat printable planner sendiri? Sejujurnya, gagasan ini sudah ada dalam benakku sejak beberapa bulan lalu. Alhamdulillah hari ini bisa terealisasi, yeeaay!!
Secara bahasa, planner berarti perencana. Disebut planner karena lembaran-lembaran yang membentuk buku ini akan berisi tulisan mengenai rencana-rencana penggunanya. Rencana karirnya, rencana aktivitasnya, rencana anggarannya, dan lain-lain. Sedangkan printable berarti planner ini bisa dicetak secara mandiri dari format soft filenya (biasanya dalam format .pdf).
Jadi, sekarang bukan hanya aktivitas-aktivitas anak saja yang ada versi printablenya, planner untuk ibu pun bisa dibuat printable.
Saat ini ada banyak jenis planner yang dijual dalam bentuk buku fisik dan printable planner yang dibagikan sebagai bonus event-event online. Meski begitu, aku masih punya alasan untuk membuat printable planner sendiri. Keukeuh, hahaha.. Yuk simak keseruannya :)
Kenapa Membuat Printable Planner Sendiri?
Hampir setiap tahun aku ikut pre order planner. Karena aku suka menulis, aku merasa menuliskan rencana-rencana hidup itu menyenangkan dan memberikan semangat.
Dari beberapa penerbit yang pernah aku ikuti pre order plannernya, belum ada planner yang isinya bisa mencakup semua kebutuhanku. Jadi biasanya aku perlu lebih dari 1 planner untuk menuliskan rencana-rencana dalam berbagai aspek kehidupan, hahaha..
Tak jarang juga aku menulis di ponsel karena plannerku tak punya halaman yang aku perlukan. Selain itu, mengikuti pre order juga perlu hati yang sabar dan lapang, karena seringkali plannernya baru siap dikirim 1-2 bulan setelah masa pre order ditutup.
Oleh karena itu, tercetuslah gagasan untuk membuat printable planner sendiri alias do it yourself (DIY). Desain plannernya aku buat sendiri mulai dari cover sampai halaman-halaman isinya. Jadi, selain desainnya yang akan mencerminkan aku banget, isi halamannya juga akan disesuaikan dengan kebutuhanku.
Tak perlu lagi pakai 2 planner atau lebih, tak perlu lagi bolak-balik catat di planner dan ponsel, karena plannerku sudah disesuaikan dengan yang aku perlukan. Sounds good ya? Hehehe..
Mau tau desain plannerku? Check this out!
Komponen Halaman pada Planner
Secara garis besar, komponen halaman untuk plannerku meliputi cover, halaman depan untuk identitas pribadi, life mapping tahunan, target bulanan, menu masakan mingguan, to-do list, kurikulum aktivitas anak, jurnal sabar & syukur, dan halaman kosong untuk celotehan-celotehan demi menggenapkan 20.000 kata per hari :D
1. Halaman Cover
As seen on picture, aku menggunakan warna pastel untuk desain covernya. Karena warna peach sudah dipakai di blog Seeput, jadi aku pilih warna pink untuk plannerku. Sepanjang yang aku ingat, tak ada penerbit yang membuat planner dengan dominasi warna pink pastel.
Mungkin karena warna pink bisa 'mengganggu' penglihatan beberapa orang yaaa hehehe.. Tapi karena desainer planner ini aku sendiri, jadi aku bisa dengan bebas menentukan warna yang it's so me :)
Tadinya aku mau memadukan warna pink pastel ini dengan warna navy yang tegas, tapi ternyata terlihat kesenjangan tone warnanya. Kaya langit dan bumi, timur dan barat gitu, terlalu kontras perbedaannya.
Setelah melalui banyak percobaan, akhirnya aku pilih warna hijau untuk dipadukan dengan pink pastelnya. Jadi warna hijau ini bukan pilihan sejak awal, tapi hasil seleksi dari percobaan yang panjang :D
Di sudut atas dan bawah, aku menyimpan daun-daun yang berbuah jingga. Dalam kehidupan nyata, mungkin sulit atau bahkan tak ada daun yang berwarna pink dengan buah jingga. Tapi sekali lagi, karena ini desainku, aku punya hak penuh untuk mengeksplor setiap warnanya. Uwuuu, seru ya bisa main-main dengan warna!
Di bagian tengah cover, aku sematkan sebuah kutipan tentang pentingnya sebuah rencana. Quotes tersebut kalau diterjemahkan kira-kira seperti ini: Sebuah tujuan tanpa rencana hanya akan menjadi keinginan.
Aku sengaja memilih quotes ini untuk mengingatkanku pentingnya sebuah perencanaan. Karena manusia hanya bisa berencana, setidaknya kita harus menjadi perencana yang hebat kan?
2. Halaman Identitas Pribadi
Aku suka berfoto dan suka memajang foto. Aku ingat tulisan tentang blog impianku, templatenya haruslah yang memberikan ruang cukup besar untuk header image, dan yang memungkinkan untuk menampilkan foto di bagian About Me, hahaha..
Bahkan busy book yang pernah aku buat untuk anakku pun memajang foto keluarga di halaman depannya, padahal kalau dipikir-pikir tak ada aktivitas yang mewakili definisi 'busy book' dari pajangan foto tersebut. Oleh karena itu, plannerku juga harus punya ruang untuk menempelkan foto :D
Aku memilih frame foto dengan orientasi landscape karena aku ingin menempelkan foto keluarga dengan panorama yang luas di situ. Biasanya panorama terlihat luas jika difoto dengan cara landscape.
Karena aku suka sekali dengan sesuatu yang seolah ditempel tape, jadi aku pun menggunakan tape pada frame fotonya, dengan setangkai bunga yang seolah-olah ditempel disitu. Tak lupa, bunga dan tapenya tetap dengan nuansa pink dan hijau.
Biasanya halaman identitas ini ada di bagian depan planner, begitu pula dengan halaman identitas di plannerku. Oleh karena itu, aku menyematkan sapaan hello di halaman identitas ini.
Tak seperti halaman identitas di planner yang biasa aku beli, di planner buatanku ini data diri dibuat seolah-olah menjadi alamat tujuan jika hasil cetak planner ini hilang. Jadi, aku menambahkan kalimat Terimakasih telah menemukan buku ini. Tolong dikembalikan ke... yang diikuti dengan kolom-kolom untuk mengisikan identitasku :)
3. Life Mapping
Tahun baru biasanya identik dengan resolusi-resolusi baru. Oleh karena itu aku membuat halaman life mapping yang akan berisi cita-cita atau tujuan hidup dalam 365 hari ke depan.
Sesuai dengan namanya life mapping, cita-cita tersebut akan dipetakan pada 4 kategori yaitu spiritual, keluarga, finansial dan karir. Pemetaan ini bisa membuatku lebih 'adil' dalam menentukan cita-cita, jangan sampai aku punya banyak cita-cita untuk karirku tapi tidak untuk agamaku (spiritual).
Kolom setiap kategori dibiarkan polos tanpa garis karena aku lebih suka menulis di lembaran kosong daripada lembaran yang bergaris. Rasanya lebih bebas gitu, hehe.. Seperti halaman sebelumnya, halaman ini juga didominasi pink pastel dan hijau.
Life mapping ini akan menggunakan 2 halaman planner secara bersebelahan. Jadi terlihat pada gambar di atas ada potongan di tengah-tengah desainnya.
4. Halaman Target Bulanan
Setelah menetapkan cita-cita yang akan dikejar dalam 365 hari, salah satu strategi yang realistis untuk dilakukan menurutku adalah dengan menjabarkan cita-cita tersebut dalam sebuah target bulanan. Apa saja yang akan dikejar bulan ini? Apa yang akan dikejar bulan depan?
Halaman ini juga didominasi warna pink pastel dan hijau. Dan seperti kolom pada halaman life mapping, kolom tulisan di halaman ini pun dibuat polos tanpa garis, supaya aku lebih leluasa saat mengisinya.
Jika di halaman-halaman sebelumnya aku selalu menggunakan jenis huruf yang tegak, di halaman ini aku mulai menggunakan jenis huruf yang banyak lengkungan. Tujuannya supaya nama-nama bulan yang tak terlalu panjang itu terlihat lebih artistik tapi tak berlebihan karena tetap diimbangi dengan tulisan tegak yang lebih kecil di atasnya.
Di halaman ini juga aku lebih banyak berkreasi dengan bentuk-bentuk abstrak untuk menghiasi ruang-ruang kosong di sisi atas dan bawah. Meski begitu, aku tak sembarang menggunakan berbagai bentuk abstrak.
Pola-pola yang aku gunakan minimal terdiri dari 2 bentuk yang bisa aku aplikasikan 2 warna berbeda. Aku juga hanya menggunakan pola yang seolah-olah dibuat dari coretan sebuah kuas.
Oh ya, aku juga menambahkan quotes yang ditulis dengan artistik di bagian bawah halaman. Untuk halaman target bulanan ini, quotesnya berbunyi Do Amazing Things! agar aku semangat mengejar target-target amazingku di bulan itu :)
5. Menu Masakan Mingguan
Ini dia salah satu halaman yang belum pernah aku temui di planner dari penerbit manapun. Aku memerlukan halaman ini karena biasanya aku belanja bahan masakan untuk makan seminggu kedepan.
Dengan membuat perencanaan seperti ini, aku bisa mengantisipasi menu makanan yang itu-itu lagi dan mengamati gizi asupan makan keluarga. Jadi lebih mudah mengontrol makan gorengan dan tepung-tepungan :D
Seperti biasanya, halaman ini juga didominasi warna pink pastel dan hijau dengan kolom tulisan yang polos tanpa garis. Sebagai pelengkap, aku menambahkan berbagai ilustrasi yang berbuhungan dengan cooking di bagian bawah halaman.
6. To Do List
Meskipun penting, entah kenapa halaman ini jarang aku temui di planner-planner yang selama ini aku beli. Aku harus menuliskan to-do list ini secara terpisah di ponsel, yang menurutku akan lebih praktis jika semuanya bisa dituliskan di satu tempat (planner).
Tak jauh berbeda dengan halaman lainnya, halaman to-do list ini juga didominasi warna pink pastel dan hijau dengan kolom tulisan yang polos tanpa garis.
Nah, di sudut kiri kolom tulisan, aku menggunakan tape lagi untuk memberi kesan seolah-olah kolom yang seperti kertas itu menempel ke halaman plannernya. Tapi kali ini tape yang digunakan bermotif heart, jadi lebih kiyowo :D
Untuk mengisi bagian yang kosong, aku masih konsisten dengan pola-pola dari coretan kuas. Tak lupa ditambah quotes Do Your Best supaya aku tak setengah hati menyelesaikan to-do listnya :)
7. Kurikulum Aktivitas Anak
Halaman lain yang belum pernah aku temui di planner-planner yang aku miliki sebelumnya adalah halaman untuk menulis kurikulum aktivitas anak. Sebagai seorang ibu, aku merasa sangat memerlukan halaman ini, agar tak ada lagi kegiatan anak yang tanpa makna.
Sedikit berbeda dari halaman sebelumnya, dalam 1 halaman kurikulum aktivitas anak ini terdapat 2 kolom tulisan. Masing-masing kolom tulisan mewakili 1 hari kurikulum aktivitas anak.
Meski sama-sama didominasi warna pink pastel dan hijau, kolom tulisan di halaman ini sudah berisi beberapa poin yang bisa membantu proses pengisian, yaitu tujuan kegiatan, detail kegiatan, dan evaluasi kegiatannya. Secara tak langsung, aku juga bisa menelusuri ketertarikan anakku melalui halaman ini.
Di sudut atas, aku menambahkan ilustrasi puzzle, salah satu mainan edukatif yang populer di kalangan anak-anak.
8. Jurnal Sabar dan Syukur
Biasanya jurnal sabar & syukur ini dijual terpisah dengan planner. Padahal menurutku sangat memungkinkan kok untuk menyisipkan jurnal sabar & syukur ke dalam planner.
Jadi, di planner yang aku desain ini, aku membuat halaman khusus untuk merekam kesabaran dan kesyukuranku setiap hari. Masih setia, halaman ini juga didominasi warna pink pastel dan hijau.
Ada 2 kolom tulisan di halaman ini, tapi ukuran kedua kolom ini tak simetris. Aku membuat kolom tulisan Sabarku Hari Ini lebih kecil dari kolom tulisan Syukurku Hari Ini supaya aku tak punya banyak tempat untuk mengeluh.
Sebaliknya, aku punya banyak tempat untuk menuliskan kebahagiaanku meski yang paling sederhana. Jadi aku akan selalu mendapati bahwa ada lebih banyak hal yang bisa disyukuri daripada yang menguji.
Halaman ini juga dibuat lebih sederhana, tak banyak hiasan di sekeliling halamannya. Sambil membuat desain halaman ini, aku membayangkan akan mengisinya di penghujung hari, saat penghuni rumah yang lain sudah tidur, dan hanya suara jangkrik yang bisa terdengar atau suara gemericik air jika kebetulan hari itu turun hujan.
Oleh karena itu, aku membuat halaman ini sesederhana mungkin supaya aku bisa fokus pada perasaan sabar dan syukurnya tanpa terdistraksi dengan ilustari-ilustrasi di buku.
9. Catatan
Tak lengkap rasanya jika sebuah planner tak menyediakan halaman kosong untuk berceloteh 'tanpa aturan'. Tanpa aturan di sini maksudnya aku bisa berceloteh tentang apapun tanpa tema tertentu. Bukan tentang menu makanan, bukan pula tentang aktivitas anak.
Halaman ini memuat kolom tulisan yang lebiiih besar dari halaman-halaman lain, dan tentunya tanpa garis. Aku bahkan bisa menggambar atau sekedar coret-coret di halaman ini. Pernahkah kamu merasa mencoret kertas membantumu melepaskan emosi? Nah, itulah salah satu tujuan halaman ini :D
Alhamdulillah masih setia sampai akhir, halaman ini tetap didominasi warna pink pastel dan hijau. Di sudut atas dan bawah aku tambahkan ilustrasi tape (lagi-lagi yaaa) dan bunga yang ditempel tape, hahaha..
Itu diaaaa filosofi dari masing-masing halaman yang aku buat untuk plannerku. Semoga ke depannya aku berkesempatan dan dimampukan untuk membagikan printable gratis yang bermaanfaat bagi banyak orang, aaamiiin!
Semua desain halaman ini aku buat dengan menggunakan Canva dan komponen-komponennya yang tak berbayar alias gratis. Jadi ternyata Canva juga bisa digunakan untuk membuat printable planner. Ayo eksplor lagi Canvanya! ^^
Mbak, bikin aja, aku pesen wkwk, duh selalu salut aku sama teman2 yg kreatif macam mbak puput ini. Kereeenn
ReplyDeleteKeren banget. Kreatif. Aku suka buat bullet journal di buku biasa trus digambar-gambar gitu. nggak kepikir buat printable journal gini. Wah bisa dicoba ini.
ReplyDeleteMantaff ka, aku cuma sekedar rencana aja buat planner gini, eh mbak puput memberiku inspirasi
ReplyDeleteLucu banget mba printable bikinannya, bikin semangat nyatet kejadian-kejadian yang terjadi di setiap hari nih sebagai latihan journaling dan muhasabah diri
ReplyDeleteInspiring!
ReplyDeletePatut ditiru, meski ntah apakah mampu...
Hahahaha
Barakallah mbak Puput
Simple tapi cantiikk banget mbak pupuuuuttt.... Desainnya aku suka nih..heheheh
ReplyDeleteCantik, sayang kalo dicoret-coret. Hihi ....
ReplyDeleteHuaaaa aku juga suka banget beli dan pake printable planning untuk kegiatan sehari-sehari. Mantul nih kak Puput bikin sendiri!
ReplyDeleteAku juga suka bikin ginian, tapi ngeprintnya masih ala kadarnya, belum yang dijilid rapih gitu...
ReplyDeleteWah, keren. Saya jadi terinspirasi membuat jurnal sendiri
ReplyDeletewoooo, ide bagus mbak mpuut, aku mau bikin juga aaah... #wacana
ReplyDeleteWiii keren banget, bisa buat nyatet deadline hehee
ReplyDeleteKreatif banget sih mbak dyi printable planner sendiri!
ReplyDeletembak ini open PO nggak ya? aku mau lah kwokwok maa syaa Allah keren banget ya, dari canva bisa jadi ide bisnis
ReplyDeletedesignya mbak puput selalu unyu-unyu bikin emmesh. aku jadi kepingin bikin jurnal nih, asli. boleh ATM ya mbak put?
ReplyDeleteHuaaa... Bermanfaat bgt iniih... Aku niat bikin beginian sebatas impian mulu... Hehehe... Keren mbak...
ReplyDeletewah pas banget nih buat bikin sebelum 2021 nanti
ReplyDeleteWah, seumur hidup eh sampe umurku segini belum pernah bikin gituan mbak. Pantes aja hidupku masih berantakan haha, ternyata aku belum punya media buat bikin plan yang baik.
ReplyDeleteDesainnya cantik banget mba put.. Bikin gemesh..
ReplyDelete