FOLLOW ME
Seeput

Segala Rasa Tentang Blogspedia Coaching Batch 1

Blogspedia Coaching Batch 1

Sudah lebih dari 2 bulan aku berjuang bersama teman-teman di kelas Blogspedia Coaching Batch 1. Time truly flies so fast.

Terlepas dari segala getirnya, bisa dibilang tahun 2020 kemarin memang tahun paling produktif bagiku dalam bidang kepenulisan. Selain menerbitkan 7 buku antologi, aku juga kembali belajar blogging.

Sebenarnya aku sudah mulai menenggelamkan diri di dunia blogging sejak masih duduk di bangku kuliah. Hanya saja, saat itu aku memakai platform Tumblr dan tulisan yang aku buat benar-benar tulisan yang mengalir tanpa memperhatikan PUEBI apalagi SEO on page.

Meski sempat istirahat bertahun-tahun sejak menikah, hamil, melahirkan dan menyusui, kecintaanku pada kegiatan menulis tak memudar. Luckily, semangat belajarku juga tetap tinggi meski harus berkonflik dengan balita setiap hari.

Penasaran bagaimana pertama kali aku mengenal Blogspedia Coaching? Bagaimana perjalananku berjuang di kelas ini? Simak kisahnya sampai selesai ya! :)

Awal Mula Mengetahui Blogspedia Coaching Batch 1

Lama beristirahat dari dunia yang aku cintai dan menenggelamkan diri di dunia parenting yang sangat baru bagiku, membuatku merasa kehilangan jati diri. Tak menelurkan karya dan berkontribusi untuk orang banyak membuat kepercayaan diriku runtuh.

Akhirnya di tahun 2018, aku mengikuti kelas online yang berfokus pada self-improvement baik dari sisi duniawi maupun religi. Di tahun 2019, aku berhasil menyelesaikan level lanjutan dari kelas tersebut.

Kebetulan salah satu kurikulum materinya berkaitan dengan menulis dan blogging. Lewat jalan inilah aku kembali membuat blog, kali ini dengan menggunakan platform Blogspot.

Tulisan pertama di blog baruku dipublikasikan bulan November 2019. Sayangnya, rasa bahagia memulai kembali kegiatan menulis tak berlangsung lama karena tak ada circle pertemanan yang sefrekuensi denganku dalam hal gemar menulis.

Baru setelah aku bergabung dengan salah satu grup blogger, aku mulai mengenal istilah Blog Walking. Kegiatan blog walking ini juga memberiku semangat untuk terus membuat tulisan baru di blogku.

Lewat grup blogger inilah aku mendapatkan informasi tentang kelas Blogspedia Coaching. Informasi ini datang di waktu yang tepat, seperti memang ditakdirkan untuk aku ikuti. Kelas ini dilatih oleh mbak Marita Ningtyas, seorang blogger yang saat itu telah menyelesaikan belajar di KGB.

Syarat Daftar Blogspedia

As seen on picture, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk bisa belajar di kelas tersebut. Aku berusaha memenuhi semua persyaratannya sembari berdoa agar aku lulus seleksi dan berkesempatan untuk belajar bersama mbak Marita.

Beberapa hari kemudian, tibalah saatnya pengumuman nama-nama yang lulus seleksi untuk mengikuti Blogspedia Coaching. Alhamdulillah, nama Puput Maulani Mariam masuk dalam daftar nama yang lulus.

Saat itu awal bulan Oktober di tahun 2020, saat blogku masih sangat sederhana. Saat keinginanku mendekorasi blog masih sebatas pada template-template gratis bawaan Blogspot, saat tulisan-tulisan di blogku ditulis sesuka hati tanpa tahu kaidah apapun. Akhirnya, aku siap belajar di kelas Blogspedia Coaching.

The Twist and Turn Mengikuti Kelas Blogspedia

Ada banyak materi yang kurikulumnya sudah disusun oleh mbak Marita sejak sebelum kelas ini dimulai. Aku yang memang ingin belajar lebih dalam tentang blogging, merasa sangat excited melihat materi-materi yang akan aku pelajari tanpa tahu tantangan yang menanti.

Di permulaan kelas, aku masih merasa santai karena materi yang disampaikan adalah tentang pembuatan dan pengaturan blog secara sederhana. Karena saat itu aku sudah punya blog, jadi aku tidak terlalu kesulitan mengikuti materinya.

Tantangan pertama dimulai saat mbak Marita meminta aku dan teman-teman untuk menuliskan big why ngeblog. Sebelumnya aku tak pernah benar-benar memikirkan hal ini. Baru saat mendaftar Blogspedia Coaching aku memikirkan matang-matang arah pergerakan blogku.

Materi dan tugas-tugas berikutnya kian menantang, apalagi jika bersamaan dengan balita yang tantrum. Seiring dengan banyaknya tugas menulis artikel yang sesuai SEO on page, aku jadi makin menghargai ide apapun yang datang dalam benakku.

Karena meskipun aku suka menulis, tapi ada kalanya aku perlu jeda, sedangkan deadline tugas tak bisa ditunda. Di saat-saat seperti itulah ide sekecil apapun terasa sangat berharga, hingga aku rekam dengan cara apapun yang aku bisa.

Sepanjang perjalanan, beberapa teman harus undur diri terlebih dulu karena ada hal lain yang lebih prioritas. Sedih memang, dan pasti keputusan yang berat juga untuknya memilih di antara 2 hal itu.

Tak terasa aku sudah sampai di penghujung kelas, hari terakhir dari rangkaian tugas akhir. Masya Allah. Saat-saat paling menantang bagiku adalah ketika harus berjauhan dengan suami selama kurang lebih 2 minggu karena suami harus isolasi mandiri, sedangkan aku harus tetap menulis artikel.

Tak cukup di situ, saat bapak mertua meninggal setelah dinyatakan positif COVID pun aku harus tetap menyelesaikan tugasku. Nobody says that was easy. Tapi aku kembali mengingat my big why menulis di blog dan mengikuti pembelajaran di kelas ini.

Meski saat hati dan pikiran sedang kacau balau, aku harus tetap lulus dengan memuaskan dari kelas ini. Ada tujuan lebih besar yang ingin aku capai setelah lulus dari Blogspedia Coaching nanti.

Oleh karena itu, aku tak ingin menyerah pada rasa lelah. Aku tak ingin menyerah hanya karena sedang gelisah. Aku berharap teman-teman sekelasku di Blogspedia Coaching ini juga tak menyerah sampai saatnya selebrasi nanti :').

Blog Sebelum dan Sesudah Blogspedia

Gambar di atas adalah penampakan blogku saat sebelum dan sesudah mengikuti Blogspedia Coaching Batch 1. Alhamdulillah, aku lebih bahagia dengan semua hal tentang blogku sekarang. Semoga Allah mampukan mbak Marita untuk mengadakan Blogspedia Coaching batch berikut-berikutnya ^^
Puput Maulani Mariam
Seorang Sarjana Sains Terapan dari Teknik Telekomunikasi yang mendedikasikan waktunya sebagai istri Reza dan ibu Khalil, dengan entrepreneur sebagai pekerjaan paruh waktunya :)

Related Posts

2 comments

  1. Semangat, peluk dari jauh... Semoga semua segera kembali normal dan dijauhkan dari segala penyakit.

    ReplyDelete
  2. Untuk bisa konsisten itu tidak mudah. Banyak hal yang harus dikorbankan untuk hasil yang diperjuangkan.

    Tapi, pada akhirnya berat itu akan memberikan hasil yang baik bagi kita sebagai blogger, berupa kemampuan untuk memotivasi diri sendiri ketika orang lain tidak ada yang bisa memotivasi.

    ReplyDelete

Post a Comment